Rafael Nadal Targetkan Tampil di Olimpiade Usai Gugur di Putaran Pertama Roland Garros
Rafael Nadal menargetkan untuk tampil di Olimpiade mendatang usai gugur di putaran pertama French Open 2024 di Paris, Prancis, Senin (27/5) lalu, meskipun petenis 37 tahun ini dibayang-bayangi oleh cedera yang telah menggerogotinya sejak tahun lalu.
Pemegang 22 gelar Grand Slam ini sebelumnya terkenal dengan memiliki fisik yang prima. Namun sepanjang tahun 2023 lalu, dirinya nyaris absen sepanjang tahun karena cedera panggul. Ia lalu mencoba kembali bermain di kompetisi tertinggi pada awal tahun ini, namun progresnya terganggu karena masalah otot dan cedera kecil lainnya.
Di kompetisi yang pernah dimenangkannya selama 14 kali, Nadal kalah pada putaran pertama dengan skor 6-3 7-6(5) 6-3 melawan unggulan keempat Alexander Zverev. Kekalahan ini membuat Nadal gugur untuk pertama kalinya di putaran pertama French Open.
Usai kekalahan di Court Philippe Chatrier, ia mengatakan terdapat sisi positif, namun tidak bisa memprediksi soal kondisi tubuhnya di masa depan menjelang Olimpiade yang akan dimulai pada 26 Juli hingga 11 Agustus di Paris.
“Tubuh saya telah menjadi hutan selama dua tahun. Anda tidak tahu apa yang diharapkan. Suatu hari saya bangun dan menemukan seekor ular menggigit saya. Di hari lain seekor harimau,” kata Nadal usai pertandingan.
“Saya telah berjuang dengan semua hal yang saya lalui. Namun dinamikanya positif dalam beberapa minggu terakhir. Saya merasa siap. Saya pikir besok saya akan siap bermain lagi jika perlu. Namun saya tidak perlu lagi melakukannya.”
“Jadi itu masalahnya. Sekarang, saya harus mempersiapkan diri, saya perlu menjernihkan ide-ide saya dan melihat kalender baru untuk mencoba bersiap menghadapi Olimpiade. Saya tidak bisa berkata apa-apa hari ini, tapi tujuan utama saya sekarang adalah bermain Olimpiade.”
Nadal sendiri berhasil memenangkan medali emas Olimpiade pada 2008 lalu di Beijing, China pada nomor tunggal. Ia lalu meraih medali emas keduanya delapan tahun kemudian di Rio de Janeiro, Brasil, di nomor ganda.
“Pada pertandingan hari ini, saya merasa mampu menggerakkan diri jauh lebih baik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya. Namun saya menghadapi lawan yang sangat tangguh di depan saya. Dia bermain bagus,” tambah Nadal.
“Saya mempunyai peluang… Maksud saya, saya tidak sejauh itu. Itulah perasaan saya. Mungkin itulah kebenaran saya… Saya bermain di level yang bagus dalam segala hal, dibandingkan dengan cara saya bermain beberapa minggu sebelumnya. Jadi, senang untuk itu.”
“Tentu saja kecewa karena kalah, namun dalam hal perasaan secara fisik, saya senang karena saya menyelesaikan pertandingan dengan sehat dan saya menjalani pertarungan yang sulit di luar sana. Dan saya siap untuk lebih banyak lagi.”
Baca juga:
Ucapan Perpisahan Mohamed Salah untuk Jurgen Klopp
Manchester City dan Ambisi Sejarah di Piala FA
Sarri: Giuntoli Akan Bawa Juventus Kembali ke Jalur Juara
Erik Ten Hag: ‘Hojlund Bisa Jadi Starter di Final Piala FA
Meski kecewa dengan kekalahan tersebut, Nadal masih siap untuk bermain di turnamen selanjutnya. Namun ia ragu untuk mempersiapkan diri bermain di lapangan rumput agar bisa bermain di Wimbledon, karena ia harus menjalani transisi bermain di lapangan tanah liat untuk di Olimpiade.
“Sejujurnya, ini terlihat sulit. Bagi saya saat ini, saya tidak bisa memastikan apa yang terjadi, namun tampaknya sulit untuk melakukan transisi ke lapangan rumput, lalu bermain Olimpiade lagi di lapangan tanah liat,” ujar Nadal.
“Saya perlu berbicara dengan tim. Saya perlu menganalisis begitu banyak fakta. Namun menurut saya, setelah semua hal yang terjadi pada tubuh saya, tidak bijaksana untuk melakukan transisi besar ke permukaan yang benar-benar berbeda dan kemudian datang kembali ke tanah liat.”
“Hari ini saya merasa itu bukan ide bagus, tapi saya belum bisa memastikannya. Tapi perasaan saya adalah meskipun saya mendapat kartu kuning di Wimbledon karena terpaksa, saya rasa itu bukan ide positif saat ini.”
